Halaman
A.
Menerangkan Sifat-Sifat Tokoh dari
Kutipan Novel yang Dibacakan
Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1.
menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan
2.
menyimpulkan isi novel yang dibacakan
Unit
8
Kesehatan
164
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Tokoh dalam novel diciptakan pengarang beserta sifat-sifat yang yang
melekat pada diri tokoh. Munculnya permasalahan atau persoalan dalam
cerita disebabkan oleh perbedaan karakter tokoh di dalamnya. Bermula dari
perbedaan karakter itu permasalahan mengemuka hingga terjalin rangkaian
peristiwa. Perbedaan sifat-sifat tokoh dalam novel inilah yang menjadi
pemicu munculnya masalah dalam cerita. Ini merupakan salah satu faktor
perlunya memahami sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.
1.
Cara Menampilkan Watak Tokoh dalam Novel
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan pengarang dalam
melukiskan watak tokoh, antara lain:
a. penggambaran secara langsung
b.
secara langsung dengan diperindah
c. melalui pernyataan atau
perkataan tokoh itu sendiri
d. melalui dramatisasi
e. melalui pelukisan terhadap
keadaan sekitar pelaku
f.
melalui analisis psikis pelaku
g. melalui dialog pelaku-pelakunya.
2. Tokoh Protagonis dan
Antagonis
Berdasarkan sifat yang dimiliki
yang dapat menimbulkan konflik,
tokoh-tokoh dalam novel terdiri atas
tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang
memiliki sifat baik yang mendukung
jalannya cerita. Tokoh protagonis
mampu mendatangkan simpati dari
pembaca. Tokoh antagonis merupakan
kebalikan dari tokoh protagonis.
Tokoh antagonis adalah tokoh yang
menentang arus cerita. Tokoh ini akan
menimbulkan kebencian dan antipati
dari pembaca.
Tiga Dimensi Watak
1. Dimensi psikis (kejiwaan)
Pelukisan watak dari
dimensi psikis atau
kejiwaan dilakukan
dengan pelukisan tem-
peramen tokoh, apakah
tokoh itu baik hati,
penyabar, murah hari,
dermawan, pemaaf,
ataukah sebaliknya.
2. Dimensik fisik (jasmaniah)
Pelukisan watak dari
dimensi fisiologis atau
keadaan fisik dapat
dikaitkan dengan ciri
fisik, tinggi badan, warna
kuit, bentuk muka,
potongan rambut, umur,
jenis kelamin, dan lain-
lain.
3. Dimensi sosiologis
Pelukisan watak dari
dimensi sosiologis
melukiskan jenis kelamin,
suku bangsa, status
sosial, pangkat atau
kedudukan, profesi atau
pekerjaan, kekayaan, dan
lain-lain.
165
Kesehatan
Dengarkan pembacaan kutipan novel yang akan dilakukan oleh
Bapak?Ibu Guru atau salah seorang temanmu berikut ini!
DUA ORANG SAHABAT
Tempat bermain tennis, yang dilindungi oleh pohon-pohon ketapang
sekitarnya, masih sunyi. Cahaya matahari yang diteduhkan oleh daun-daun
di tempat bermain itu, masih keras, karena dewasa itu baru pukul tengah lima
petang hari.
Setiap petang berkumpullah beberapa orang penduduk Solok yang ‘ternama’
ke tempat itu buat bermain tennis. Tua-muda, gadis dan nyonya, bangsa Barat
dan bangsa Timur sekaliannya bercampur gaullah di sana, buat memuaskan
hati, melakukan permainan sport yang makin digemari orang di segenap negeri.
Seorang pun belum ada di tempat permainan tennis, karena kedua anak
muda, yang duduk berlindung di bawah pohon yang rimbun menghadapi
meja teh dekat permainan itu, belum boleh dikatakan hendak bermain, sebab
meskipun mereka masing-masing memakai pakaian tennis, sedang dua buah
raket tersandar di kaki kursi, tapi kedua anak muda itu duduk di dalam kebun
di sisi sebuah rumah di sebelah tempat bermain tennis itu. Segala sesuatu
menunjukkan, bahwa mereka berkali-kali belumlah hendak bermain.
“Ya, Han!” kata yang seorang, yaitu seorang gadis bangsa Barat yang
amat cantik parasnya. Sambil berkata-kata dituangkannyalah air the ke dalam
dua cangkir yang tersedia. Disendokkannya gula, lalu dikacau-kacaukannya.
“Apalah akan persangkaan orang, bila bila setiap hari aku datang terdahulu ke
tempat bermain ini, sedang datangku itu pun senantiasa ke rumahmu dahulu.”
“Segala orang harus menerima baik apa yang hendak dilakukan oleh
sesama manusia atas dirinya sendiri,” sahut anak muda, yang dinamai Han
oleh si gadis tadi, “asal perbuatan itu tidak mengganggu atau merugikan
kepada sesama manusia. Bila di dalam segala buatan, kita harus bertanya
lebih dahulu kepada orang lain, apakah timbangan atas perbuatan itu,
meskipun perbuatan itu tidak mengganggu kesenangannya, niscaya akan
menjadi berat kehidupan manusia, Corrie.”
“Itu benar, Han!” tapi pada segala pekerjaan ada batasnya. Maka adalah
pekerjaan atau perbuatan yang luar biasa, yang tiada galib dilakukan orang,
sedang pekerjaan yang disangka tidak mengganggu kesenangan orang lain
itu pun boleh jadi akan melanggar peri kesopanan.”
“Kesopanan? Apakah perbuatan kita, duduk berhadapan antara satu
meter jaraknya, dibatasi oleh meja teh, di tempat terang dan pada waktu yang
lazim dipergunakan orang buat berkunjung-kunjungan, boleh dikatakan
melanggar peri kesopanan?”
“Tidak, hanya ... engkau bujang, aku gadis, sesama manusia kita telah
menetapkan pelbagai undang-undang yang tidak tersurat, tapi yang harus
diturut oleh sekalian manusia dengan tertib, kalau ia hendak hidup aman di
dalam pergaulan orang, yang memakai undang-undang itu.”
.......................................................................................
Dikutip dari
Salah Asuhan
– Abdoel Moeis halaman 9-10, Balai Pustaka,
Jakarta, 1995.
166
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Setelah kamu dengarkan pembacaan kutipan novel, kerjakan tugas-
tugas berikut ini!
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel yang kamu
dengar.
2. Jelaskan sifat-sifat tokoh dalam cerita itu!
3. Jelaskan dengan singkat isi novel tersebut!
Pengayaan
1. Bacalah novel sastra yang kamu miliki atau yang terdapat di
perpustakaan sekolahmu.
2. Sebutkan tokoh beserta sifat-sifat para tokohnya.
3. Kerjakan seperti dalam kolom berikut ini
.
Judul novel : ............................................
Nama Tokoh
Sifat Tokoh
4. Buatlah kesimpulan isi cerita dalam novel yang telah kamu baca!
Perubahan apa yang kamu rasakan setelah mempelajari kompetensi
dasar ini? Kamu sekarang sudah mampu menganalisis tokoh dalam
novel, bukan? Analisis tokoh dalam novel dapat dilakukan dengan
membaca dan memahami isi novel kemudian menentukan sifat-
sifat yang dimiliki para tokoh. Pesan-pesan moral biasanya
ditampilkan pengarang melalui perilaku dan karakter tokoh.
Setelah mampu menunjukkan sifat-sifat tokoh dalam novel, kamu
selanjutnya harus dapat mengambil pesan atau amanat yag
terkandung di dalamnya, selanjutnya menerapkan hikmah itu
dalam kehidupan sehari-hari.
167
Kesehatan
B.
Membahas Pementasan Drama yang
Ditulis Siswa
Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:
1.
Mampu mencatat unsur-unsur drama yang menonjol berdasarkan pementasan
drama yang ditonton.
2.
Mampu memberikan tanggapan terhadap pementasan drama yang ditonton
Unsur-unsur yang terdapat dalam
teks drama dan unsur pementasan
drama sedikit berbeda. Perbedaan itu
antara lain terletak pada latar dan
penghayatan tokoh dalam pemeranan.
Dalam sebuah pementasan drama
kamu dapat mengamati unsur-unsur
yang terdapat di dalamnya. Unsur
pementasan drama meliputi tokoh,
karakter tokoh, alur, latar atau setting
(digambarkan dengan tata lampu, tata
suara, tata letak, background), tema,
pesan/amanat. Dalam pembelajaran
berikut ini kamu akan diajak untuk
membahas pementasan drama dengan
mencatat unsur-unsur yang menonjol
dalam pementasan drama dan
memberikan tanggapan terhadap
pementasan drama itu.
Lakukan diskusi kelas untuk memerankan naskah drama hasil tulisan
salah satu temanmu. Pilihlah naskah drama terbaik yang sudah ditulis.
Tentukan para pemain yang tepat untuk memerankan naskah drama
tersebut. Apabila para pemain sudah ditentukan mintalah para pemain
untuk memerankan drama itu sebaik-baikya. Kalau memungkinkan
mintalah mereka untuk menyiapkan pementasan itu sebaik mungkin dengan
kostum, tata panggung, dan peralatan pentas lainnya dengan tepat.
1.
Mengidentifikasi Unsur Pementasan Drama
Unsur-unsur dalam pementasan drama meliputi alur, tokoh, dialog,
setting, tema, pesan/amanat, kostum, tata lampu, tata musik.. Unsur-nsur
itu terdapat dalam pementasan drama. Karena unsur-unsur itu terdapat
dalam pementasan drama.
Babak dalam Drama adalah:
bagian besar dalam suatu
drama yang terdiri atas adegan-
adegan. Babak merupakan
bagian dari naskah drama yang
merangkum peristiwa yang
terjadi di suatu tempat dan pada
waktu tertentu. Pergantian
babak dalam drama berarti
pergantian setting pada saat
drama dipentaskan.
Adegan:
Bagian dari babak yang batasnya
ditentukan oleh perubahan
peristiwa berhubung datangnya
atau perginya tokoh cerita ke atas
pentas.
168
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
a. Plot/alur
Plot/alur juga disebut kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka
cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara
dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.
b. Penokohan dan perwatakan
Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan
merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokoh-
tokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya
sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.
c.
Dialog (percakapan)
Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percapan atau
dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang
komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.
d. Latar (tempat, waktu dan suasana)
Latar atau seting yaitu penggambaran waktu, tempat, dan suasana
terjadinya sebuah cerita. Penggambaran suasana dalam pementasan
dilukiskan dengan tata lampu, tata suara, serta
background
.
e.
Tema (dasar cerita)
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema
dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh
antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan
sehingga memungkinkan munculnya konflik di anatara keduanya.
f.
Amanat
Sadar atau tidak sadar pengarang naskah drama pasti akan
menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat
tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan
yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan
melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
Saksikan dan amati pementasan drama yang akan dilakukan oleh
teman-temanmu. Setelah kamu saksikan pementasan drama tersebut
kerjakan tugas berikut yang berkaitan dengan unsur pementasan
drama tersebut.
1. Jelaskan alur cerita naskah drama tersebut!
2. Jelaskan karakter tokoh-tokohnya!
3. Kapan, di mana dan dalam suasana bagaimana peristiwa itu
terjadi?
4. Apakah tema cerita dalam naskah drama itu?
5. Pesan apakah yang dapat kamu tangkap dari naskah drama yang
kamu baca itu?
169
Kesehatan
2. Menentukan Unsur Drama yang Dianggap
Menonjol dengan Menunjukkan Bukti Pendukung
Sesuatu itu menarik atau tidak menarik karena sesuatu itu memiliki
keistimewaan atau sebaliknya memiliki kelemahan atau kekurangan.Hal
ini juga berlaku untuk pementasan atau pertunjukkan drama.
Tunjukkan unsur yang menonjol dalam pementasan drama yang
sudah diperankan oleh temanmu, sertai dengan bukti-bukti
pendukung atas argumentasimu itu. Kerjakan seperti dalam format
berikut ini!
No.
Unsur yang Menonjol
Bukti Pendukung
3. Mengidentifikasi Karakter Tokoh Dalam
Pementasan Drama
Dengan memperhatikan pementassan drama yang dipertunjukkan
teman-temanmu, kamu dapat mengidentifikasi karakter tokoh-tokohnya.
Kamu tentu masih ingat melalui karakter tokoh yang berbeda atau bahkan
berlawanan itulah konflik antartokoh muncul. Katika konflik sudah terjadi,
peristiwa-peristiwa akan semakin memuncak danmencapai klimaksnya,
kemudian biasanya diakhiri dengan penyelesaian.
Dalam rangkaian peristiwa itulah muncul tokoh-totoh yang berlainan
karakternya. Ada tokoh yang baik, tokoh yang jahat, dan ada juga tokoh
yang berfungsi sebagai penengah ketika terjadi konflik antara tokoh baik
dengan tokoh jahat.
Karakter tokoh-tokoh dalam pementasan drama dapat dilihat dari dialog
tokoh itu, percakapan tokoh lain mengenai tokoh itu, bentuk fisik, pakaian
atau segala sesuatu yang dikenakan tokoh, serta gerak-gerik tokoh.
170
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
4.
Mendeskripsikan Fungsi Latar Dalam Pementasan
Drama
Latar dalam drama merupakan sesuatu yang melatari terjadinya
peristiwa dalam cerita.
Latar atau setting dalam pementasan drama meliputi:
a. waktu terjadinya peristiwa
b. tempat berlangsungnya kejadian-kejadian
c.
suasana yang menggambarkan atau melkusikan peristiwa itu terjadi.
Latar dalam pementasan drama didukung oleh tata panggung, tata
lampu, tata musik, dan tata suara. Penataan panggung berfungsi
menggambarkan tempat terjadinya peristiwa. Penataan cahaya atau
penataan lampu dapat menggambarkan waktu dan suasana terjadinya
cerita. Misalnya panggung ditata dengan latar belakang rumah berdinding
bambu dan perabotan yang sederhana menggambarkan tempat terjadinya
cerita adalah di rumah rakyat jelata atau rakyat miskin. Lampu yang semula
terang benderang berubah menjadi redup menggambarkan waktu siang
berganti malam, atau dapat pula menggambarkan suasana senang berubah
menjadi suasana sedih. Tata suara dan tata musik juga berfungsi
menggambarkan suasana yang terjadi baik suasana secara fisik mapun batin.
Latar dalam drama berfungsi membuat cerita menjadi realistis dan logis.
Penciptaan latar yang baik akan menggambarkan secara jelas di mana
peristiwa terjadi, kapan berlangsung cerita, serta bagaimana suasana dalam
cerita baik suasana lahir maupun suasana batin tokohnya. Latar yang baik
dapat menjadikan pementasan lebih menarik dan lebih hidup sehingga
pementasan dapat benar-benar dinikmati oleh penonton.
5. Menanggapi Hasil Pementasan Drama dengan
Argumen yang Logis
Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan
segala sesuatu yang ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang
sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia akan mengikuti adegan demi
adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya, penataan
musik, serta penataan suara dengan cermat. Penonton yang kritis seperti itu
tidak akan mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu memberikan
tanggapan dengan argumen yang logis terhadap pementasan itu.
Dalam kegiatan ini kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton yang
aktif dan kritis dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan baik adegan-
adegan, dialog, tata panggung, tata lampu, musik, serta tata suara dalam
pementasan drama. Dengan pengamatan yang cermat kamu akan mampu
memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang dapat diterima akal
terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus disampaikan secara objektif,
bijak, jernih, tidak emosional, serta dengan bahasa yang santun dan komunikatif.
171
Kesehatan
Contoh:
1. Pakaian yang dikenakan oleh .... kurang tepat, sebab .......... sebagai
seorang ......... seharusnya ia mengenakan pakaian yang ..........
2. Tata lampu pada saat adegan yang berlangsung di istana kurang baik
atau kurang terang, sebab sebuah istana yang megah seharusnya
kelihatan cerah dengan lampu yang terang padahal waktu itu
digambarkan dalam suasana bahagia.
Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini sesuai dengan situasi dan
konsdisi di sekolahmu!
I. Menyaksikan pementasan drama dari rekaman video.
II. Menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok
teman di depan kelas.
III.
Menyaksikan pementasan drama di gedung pertunjukan.
IV. Menyaksikan pertunjukan drama di televisi.
Berdasarkan pementasan drama yang kamu saksikan, identifikasilah
karakter tokohnya, deskripsikan fungsi latar dalam pementasan
drama, dan berikan tanggapan terhadap pementasan drama dengan
mengisi kolom-kolom berikut ini!
1. Indentifikasi Karakter Tokoh
No. Nama Tokoh Karakter Data
Pendukung
2. Fungsi Latar dalam Pementasan
No.
Unsur Latar
Penjelasan
Fungsi dalam
Pementasan
1.
Tata panggung
2.
Tata lampu
3.
Tata musik
4.
Tata suara
3. Tanggapan terhadap Pementasan
No.
Unsur
Tanggapan
172
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Pengalaman baru apa yang kamu dapat sekarang? Kamu sudah
mampu menunjukkan unsur-unsur pementasan drama bukan?
Unsur-unsur yang terdapat dalam pementasan drama dapat
diketahui setelah keseluruhan pementasan selesai disaksikan.
Unsur-unsur itu ada yang lebih menonjol daripada unsur-unsur
yang lain. Kamu dapat memberi tanggapan pda unsur-unsur
itubaik yang menonjol maupun yang tidak menonjol.
C.
Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel
dan Buku Melalui Kegiatan Membaca
Ekstensif
Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1.
mencatat gagasan penting dari beberapa artikel dan buku
2.
menyeleksi gagasan yang diperlukan
1. Membaca Ekstensif Artikel dan Buku dengan
Teknik POINT
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca dengan jangkauan luas
untuk menemukan gaagasan pokok teks bacaan. Untuk menemukan
gagasan pokok dari artikel dan buku diperlukan cara yang efektif dan tepat
dalam membaca. Berikut ini merupakan salah satu teknik membaca yang
dikenal istilah membaca dengan teknik
POINT.
Langkah-langkah membaca
dengan teknik POINT seperti berikut ini.
a.
Purpose
yaitu menentukan tujuan membaca. Informasi apa yang hendak
dinginkan? Perlukah membaca buku secara keseluruhan?
b.
Overview
atau membaca sekilas yaitu melakukan peninjauan awal
secara sekilas mengenai keseluruhan isi buku.
c.
Interpretasi
atau menafsirkan yaitu setelah membaca sekilas kemudian
tafsirkan isinya.
d.
Note
atau mencatat, maksudnya setelah membaca secara teliti dan
memahami isinya buatlah catatan-catatan penting untuk memudahkan
ingatan.
e.
Test
atau menguji, maksudnya pada akhir membaca Anda harus
mengevaluasi mengenai apa saja yang telah dibaca dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
173
Kesehatan
2.
Praktik Membaca Ekstensif dengan Teknik POINT
Bacalah teks artikel berikut ini, ikutilah petunjuk yang menyertainya!
a. Menentukan Tujuan
Tentukan tujuan yang hendak Anda capai dalam membaca bacaan
berikut. Tujuan membaca artikel boleh lebih dari satu. Tuliskan tujuan
Anda tersebut:
1) ..................................................................................
2) ..................................................................................
3) ..................................................................................
b. Membaca Sekilas
Bacalah judul dan ide pokok setiap paragraf secara cepat. Ide pokok
biasanya terletak di awal atau di akhir paragraf, atau gabungan
keduanya.Temukan gambaran umum isi artikel.
c.
Menafsirkan Isi Artikel dengan Membaca secara Cermat
Bacalah bagian-bagian yang diperlukan sesuai dengan tujuan membaca!
Berilah penekanan pada bagian yang diperlukan. Lewati bagian yang
tidak penting.
Tulislah isi artikel yang Anda anggap penting!
1) ..................................................................................
2) ..................................................................................
3) ..................................................................................
d. Membuat catatan
Setelah membaca secara cermat dan memahami isinya, buatlah catatan-
catatan penting untuk selalu diingat. Catatan dapat dituliskan pada
bacaan dengan memberi tanda bagian yang penting.
JALAN KAKI , SEHAT TANPA CEDERA
Jalan kaki merupakan olahraga murah tapi menyehatkan. Bahkan, bisa bikin
langsing. Risiko cedera pun amat kecil.
Banyak alasan seseorang melakukan latihan jalan kaki. Tahu atau tidak
alasan sebenarnya, umumnya mereka menyatakan alasan kesehatan. Benar!
Jalan kaki memang memberi manfaat kesehatan pada jantung, otot dan
persendian, tulang, metabolisme, bobot badan, dan pikiran.
Segudang manfaat
Berolahraga jalan kaki secara teratur bisa menguatkan jantung dengan
meningkatkan efisiensinya. Latihan jalan kaki, yang dilakukan seumur hidup,
juga menurunkan risiko serangan jantung dan penyakit pembuluh-pembuluh
koroner.
Jalan kaki kebugaran juga menguatkan otot-otot, ligamen, tendon, dan
tulang rawan, serta mengencangkan otot-otot kaki. Jalan kaki pun menguatkan
tulang. Khusus pada wanita muda, jalan kaki dapat memperlambat terjadinya
osteoporosis (keropos tulang).
174
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Dengan jalan kaki teratur sistem dalam tubuh menjadi lebih baik dalam
pengaturan gula darah. Karenanya, banyak penderita
diabetes mellitus
dapat
mengurangi kebutuhan insulin bila mereka melakukan latihan jalan kaki.
Jalan kaki pula yang merupakan olahraga ideal untuk menjaga bobot badan,
karena dapat meningkatkan penggunaan kalori, mengendalikan nafsu makan,
dan membakar lemak. Kalau jumlah kalori yang kita gunakan untuk jalan kaki
sama dengan yang kita konsumsi, kita dapat memelihara bobot badan. Jika kalori
yang terbakar lebih banyak dari yang kita konsumsi, kita bisa menurunkan bobot
badan. Yang tak kalah pentingnya, jalan kaki dapat meningkatkan gambaran
diri serta mengurangi depresi (susah berkepanjangan) dan kecemasan.
Olah raga ini mempunyai manfaat kurang lebih sama dengan joging,
tetapi pembebanan pada badan lebih kecil. Ketika melakukan joging, kedua
kaki kita terangkat dari tanah pada setiap langkah, yang dapat memaksa
badan kita menyerap benturan dengan kekuatan 3 – 4,5 kali bobot badan kita.
Sebaliknya, saat jalan kaki salah satu kaki selalu di tanah, dan ketika kaki
mendarat benturannya kurang lebih 1,25 kali bobot badan kita. Jadi, risiko
cedera pada jalan kaki lebih kecil. Perbedaan lainnya, jalan kaki memberikan
hasil lebih lambat dibandingkan dengan joging. Untuk mendapatkan manfaat
yang sama perlu waktu lebih lama.
Hasil penelitian menyatakan, nilai aerobik jalan kaki termasuk baik.
Penelitian di Universitas Wake Forest Carolina Utara pada 1971 menunjukkan,
terjadinya peningkatan 18% dalam konsumsi oksigen serta penurunan bobot
badan dan lemak pria tengah baya yang melakukan program jalan kaki selama
20 minggu.
Sementara, penelitian di Universitas Massachusetts pada 1987
melaporkan, 67% pria dan 91% wanita yang diteliti dapat mencapai denyut
nadi dalam zona latihannya pada waktu mereka jalan 1,6 km secepat-cepatnya
dapat mereka lakukan. Penelitian menunjukkan pula bahwa pria dan wanita
yang telah mencapai puncak kebugaran dapat memperoleh manfaat aerobik
dari jalan kaki.
(Dr. Sadoso Sumosardjuno, DSOR)
Diambil seperlunya dari
Intisari
, Januari 2001
e.
Membuat Pertanyaan
Buatlah lima pertanyaan berdasarkan isi artikel di atas. Tukarkan
pertanyaan yang kamu buat dengan pertanyaan yang dibuat temanmu.
Jawablah pertanyaan yang telah dibuat temanmu, kemudian lakukan koreksi
terhadap jawaban yang dibuat temanmu! Berikan penilaian hasil kerja
temanmu. Setiap jawaban yang benar diberi nilai dua puluh. Lakukan
kegiatan ini secara berpasangan
175
Kesehatan
Bacalah beberapa artikel di surat kabar. Kemudian tentukan
gagasan yang terdapat dalam setiap artikel. Laporkan hasil
kegiatan membacamu dengan menggunakan format berikut ini!
No.
Judul Artikel
Dimuat di Koran
G
agasan
Pengalaman baru apa yag kamu kuasai setelah mempelajari
kompetemsi dasar tadi? Apakah kamu sudah mampu menemukan
gagasan dari beberapa artikel atau buku yang kamu baca?
Pembelajaran ini melatih kemampuan kamu membaca sekilas dari
berbagai artikel atau buku kemudian menemukan gagasan di
dalamnya. Keterampilan ini penting kamu kuasai mengingat
perkembangan informasi yang demikian pesat tidakmungkin
semua teks dibaca secara intensif.
176
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Memahami dan Menggunakan Homonim dan Hiponim
a. Homonim adalah kata yang lafal dan ejaannya sama, tetapi maknanya
berbeda karena asal katanya berbeda.
Contoh:
1) Adik sudah bisa berjalan.
2) Bisa ular kobra sangat mematikan.
Kata
bisa
dalam kedua kalimat di atas ejaan dan pelafalannya sama,
tetapi arti keduanya berbeda. Kata
bisa
dalam kalimat pertama berarti
mampu atau dapat, sedangkan pada kalimat kedua berarti racun.
Homonim ada dua jenis yaitu:
1) Homofon adalah kata yang lafalnya sama, tetapi memiliki ejaan
dan arti yang berbeda.
Contoh:
·
Sekarang ini kita masih berada pada
masa
krisis ekonomi. (waktu)
·
Pencopet itu luka parah karena dihajar
massa
yang marah.
(sekumpulan orang)
2) Homograf adalah kata yang ejaannya sama, tetapi memiliki lafal
dan arti yang berbeda.
Contoh:
·
Peternak sapi di Boyolali itu
memerah
susu sapi. (memeras)
·
Pipi pramuniaga itu
memerah
karena malu. (menjadi berwarna
merah)
Hiponim adalah kata yang tingkatannya berada di bawah kata yang lain.
Contoh: katak, kera, buaya, dan ayam merupakan hiponim dari hewan.
·
Beberapa orang berburu
katak
pada malam hari.
·
Pengelola kebun binatang memberi makan beberapa
kera
.
·
Pawang itu berhasil menangkap
buaya
di sungai dekat rumahku.
·
Beberapa pedagang menaikkan harga
ayam.
·
Para pecinta alam berhasil menyelamatkan
hewan
yang termasuk
langka di hutan ini.
1. Perhatikan contoh kalimat-kalimat yang menggunakan kata-kata
berhiponim di bawah ini!
nuri, kutilang, beo – burung
a.
Nuri
terbang melintas depan rumahku.
b.
Kutilang
milik seorang pengusaha muda.
c.
Pak Tirta memiliki
beo
yang suka menyanyi.
d. Berbagai jenis
burung
ada di kebun binatang.
177
Kesehatan
Kerjakan seperti contoh!
1. bayam, kangkung, kubis – sayur
2. bensin, minyak tanah, solar – bahan bakar
3. mobil, parabola, televisi – barang mewah
4. biru, kuning, merah– warna
5. ayam, angsa, itik– unggas
2. Buatlah kalimat dengan kata-kata berhomonim di bawah ini!
1. genting (atap/tutup rumah) – genting (gawat)
2. berkembang (maju) – berkembang (berbunga)
3. suap (memberi makan) – suap (menyogok/uang pelicin)
4. bisa (dapat) – bisa (racun)
5. kasa (loket pembayaran atau penerimaan uang) – kasa (kawat
halus dianyam untuk penghalang nyamuk)
D.
Menulis Karya Ilmiah Sederhana dengan
Menggunakan Berbagai Sumber
Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1.
Merangkum gagasan dari berbagai sumber tertulis
2.
membuat karya tulis sebanyak + 500 kata berdasarkan rangkuman gagasan
dari berbagai sumber tertulis.
Karya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah
terdiri atas identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan. Banyak ragam dan jenis
tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian,
artikel ilmiah populer, buku diktat modul, , atau buku pelajaran.
Keterampilan menulis karya ilmiah sangat bermanfaat untuk
mengembangkan gagasan dalam berbagai ragam karya ilmiah. Secara ekonomis,
apabila kemampuan ini dikembangkan dengan baik dan dipublikasikan di
koran, majalah atau dicetak menjadi buku, maka kita akan memperoleh
honorarium dari hasil tulisan atau mendapatkan royalti dari penerbit. Demikian
penting kompetensi dasar menulis karya ilmiah ini untuk kamu kuasai.
178
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
1.
Bagian-bagian Karya Ilmiah
Pada dasarnya karya tulis terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian
tubuh dan pelengkap.
Bagian tubuh terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Pendahuluan
berisi tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan
perumusan masalah.
b. Isi,
pada bagian isi dikupas secara rinci dan detail pokok permasalahan
yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan.
c.
Penutup,
biasanya berisi kesimpulan dan saran.
Bagian pelengkap:
a. halaman judul
b. kata pengantar
c.
daftar isi dan
d. daftar pustaka
2. Langkah-langkah Menyusun Karya Tulis
a. Tentukan tema dan topik.
b. Susunlah kerangka karya tulis.
c .
Kembangkan kerangka karya tulis menjadi paragraf-paragraf yang rinci.
Untuk mempermudah pengembangannya kita dapat mencari informasi dari
beberapa buku sumber dan mencatatnya. Yang dicatat adalah pendapat
seseorang, judul buku, penerbit, tahun terbit, tempat terbit dan penulis.
d. Bahas kembali karya tulis yang telah disusun dari segi penataan gagasan
dan format penulisan.
e.
Sempurnakan bagian tulisan yang belum sempurna.
f.
Lengkapilah karya tulis dengan halaman judul, kata pengantar, daftar
isi dan daftar pustaka
g. Susunlah karya tulis dengan urutan sebagai berikut.
1) Halaman judul
2) Daftar isi disertai halaman
3) Tubuh karya tulis, meliputi:
a) Pendahuluan
b) Pembahasan isi
c) Penutup
d) Daftar pustaka
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka:
(1) Ditulis di halaman terakhir
(2) Ditulis secara alfabetis
(3) Tidak diberi nomor
179
Kesehatan
KATA PENGANTAR
ii
BAB II
19
23
(4) Jarak antara sumber bacaan satu dengan sumber bacaan
yang lain 1
1
/
2
spasi
(5) Urutkan penulisan daftar pustaka : nama pengarang, tahun
terbit, judul buku, tempat terbit, penerbit.
Contoh:
Badudu, J.S. 1993.
Inilah Bahasa Indonesoa yang Benar I
. Jakarta : PT
Gramedia
Surono, 1981.
Ikhtisar Seni Sastra
. Solo : Tiga Serangkai
Zaidan dkk. 1981.
Kamus Istilah Sastra
. Jakarta : Balai Pustaka
4) Penulisan halaman dalam karya tulis pun mempunyai karakteristik
tersendiri, yaitu:
a) Pada halaman judul, kata pengantar, daftar isi menggunakan
angka romawi kecil, ditulis di bagian kanan atas.
b) Pada halaman tubuh menggunakan angka arab, ditulis di bagian
kanan atas.
c) Untuk setiap halaman judul bab, nomor halaman ditulis di
bagian bawah tengah.
Contoh:
1. Susunlah karya tulis sederhana dengan tema dampak positif
dan negatif teknologi hand phone.
2. Kerjakan tugas ini secara berkelompok.
3. Carilah buku-buku sumber, artikel dari koran atau majalah
yang mendukung sebagai pedoman dalam penulisan.
180
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
Kamu sekarang sudah mampu menulis karya ilmiah bukan? Karya
ilmiah disusun bedasarkan prisnsip ilimiah atau prinsip-prinsip
keilmuan. Keterampilan menulis karya ilmiah penting untuk
dikuasai, sebab kemampuan ini dapat menjadi dasar bagi kamu
untukmengembangkan penilitian ilmiah.
Tokoh dalam novel diciptakan pengarang dengan sifat-sifat yang yang
melekat pada diri tokoh. Persoalan yang muncul dalam cerita disebabkan
oleh perbedaan karakter tokoh di dalamnya. Bermula dari perbedaan karakter
itu permasalahan mengemuka hingga terjalin rangkaian peristiwa.
Pelukisan sifat-sifat tokoh dalam novel dapat digambrakan melalui beberapa
cara, yaitu: penggambaran secara langsung, secara langsung dengan
diperindah, melalui pernyataan atau perkataan tokoh itu sendiri, melalui
dramatisasi, melalui pelukisan terhadap keadaan sekitar pelaku, melalui
analisis psikis pelaku, melalui dialog pelaku-pelakunya.
Berdasarkan sifat yang dimiliki yang dapat menimbulkan konflik, tokoh-
tokoh dalam novel terdiri atas tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang memiliki sifat baik yang mendukung jalannya
cerita. Tokoh protagonis mampu mendatangkan simpati dari pembaca. Tokoh
antagonis merupakan kebalikan dari tokoh protagonis, yaitu tokoh yang
menentang arus cerita.
Unsur pementasan drama meliputi tokoh, karakter tokoh, alur, latar atau
setting (digambarkan dengan tata lampu, tata suara, tata letak, background), tema,
pesan/amanat. Pementasan drama dapat dibahas melalui unsur-unsurnya
dengan menunjukkann kelebihan atau kekurangan masing-masing unsur.
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca dengan jangkauan luas untuk
menemukan gaagasan pokok teks bacaan. Untuk menemukan gagasan pokok
dari artikel dan buku diperlukan cara yang efektif dan tepat dalam membaca.
Karya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah
terdiri atas identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan. Banyak ragam dan jenis tulisan
yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian, artikel ilmiah
populer, buku diktat modul, , atau buku pelajaran. Pada dasarnya karya tulis
ilmiah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap.
181
Kesehatan
1. Dengarkan kutipan novel yang akan dibacakan oleh Bapak/Ibu Guru.
Jelaskan tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya, serta jelaskan sifat-
sifatnya!
2. Simpulkan isi kutipan novel dengan singkat dan jelas!
3. Temukan gagasan utama dalam artikel berikut ini!
Gangliosida Nutrisi untuk Otak
SETIAP bayi terlahir dengan 100 miliar sel di otaknya.Perlu nutrisi dan
stimulasi agar proses konstruksi otak optimal.”Nutrisi dan stimulasi ibarat
dua sisi mata uang.Keduanya sama-sama penting dan saling mendukung.
Terutama pada masa dua tahun pertama perkembangan anak,”kata spesialis
anak dan konsultan tumbuh kembang dari FKUI/RSCM,dr Soedjatmiko
SpA(K) Msi. Miliaran sel-sel otak pada bayi memang belum sepenuhnya saling
terhubung. Proses konstruksinya dianalogikan seperti jalan tol yang terus
berubah dan berevolusi seiring dengan pemakaiannya. Jalan yang jarang
dilalui mungkin akan ditinggalkan atau ditutup.
Sementara jalan yang ramai makin diperluas dan rute-rute baru akan
ditambah. Demikian halnya dengan sel otak anak, masa konstruksi
berlangsung semenjak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak.
“Perkembangan yang cepat berlangsung sejak 6 bulan usia kehamilan hingga
anak berusia 2 tahun,”katanya. Pada masa konstruksi ini, banyak sel saraf
yang terbentuk dan terpakai.Hubungan antarsel yang semakin kuat akan
membuat “peta otak” saling terjalin dan tersebar sehingga kemampuan bayi
untuk belajar dan mengingat akan semakin baik.
“Kekuatan dan jumlah hubungan baru antarsel saraf tersebut menjadi
dasar untuk memori pada manusia,”tutur ilmuwan sekaligus peneliti senior
dari Palmerston North New Zealand, Dr Paul McJarrow PhD. Senada dengan
Soedjatmiko, dia mengemukakan bahwa optimalisasi hubungan antarsel
dapat diupayakan melalui pemberian nutrisi otak dan stimulasi dari
lingkungan sekitar.Salah satu nutrisi penting otak adalah gangliosida yang
berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan sel saraf (neural growth).
Juga, sebagai modulator yang melakukan transmisi informasi dan
menyimpan d a t a . “Makin banyak sel saraf yang terbentuk, makin besar
kapasitas memori yang disimpan di otak anak,”katanya. Gangliosida (GA)
adalah glycosphingolipids kompleks yang merupakan sejenis lemak atau
asam lemak.Zat ini menyumbang 10% total terpusat pada bagian akhir sel-sel
saraf di persimpangan sinapsis (sambungan antarsel saraf). Jumlah GA yang
sedikit juga ditemuipadaorganlainseperti hati,paru-paru,dan limpa. Sumber
gangliosida yang tiada tanding adalah ASI (air susu ibu)
.”Gangliosida secara alami banyak terdapat pada ASI, terutama saat 6
minggu pertama menyusui. Juga terkandung dalam jumlah sedikit pada
182
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX
produk makanan, susu, telur, dan daging. Kini, juga dipakai untuk
suplementasi susu,”urai Paul. Kendati demikian, gangliosida bukan satu-
satunya zat penting otak. Proses tumbuh kembang memerlukan beragam
nutrisi untuk menunjang fungsi kognitif dalam jangka waktu lama. Antara
lain protein, asam amino, zat besi, seng, tembaga, folat, iodium,dan vitamin
A. Soedjatmiko mencontohkan, kekurangan zat besi menjadi salah satu
masalah di Indonesia, yang antara lain ditandai dengan tingginya angka
anemia.
Zat besi juga dapat memengaruhi kualitas otak. Kekurangan zat ini
dapat menimbulkan gangguan pada anak, seperti sulit memusatkan
perhatian dan lambat menerima informasi. “Anak pun jadi tidak
cerdas.Dampaknya,Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia terendah
dibanding negara lain di Asia,” tandas Soedjatmiko. Terkait stimulasi, dokter
yang juga menjabat sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI ini kembali
beranalogi. Jika nutrisi diibaratka nelemen untuk merakit hardware
komputer, maka software-nya adalah stimulasi. Dengan begitu, otak
komputer baru bisa berjalan. Dalam hal otak bayi, makin sering dipakai dan
diasah dengan stimulasi, makin luas pula cabang jejaringnya. “Perlu diingat,
selama proses perkembangan,sel-sel ini ada fase rontok jika tidak
distimulasi,” ungkapnya. (inda susanti)
Sindo
, Selasa, 19Februari 2008
4. Susunlah buku-buku referensi berikut ini menjadi daftar pustaka!
a. Judul buku Paresiasi Karya Sastra dan Pujangga Indonesia
karangan Drs. Yandianto, diterbitkan oleh penerbit M2S Bandung
pada tahun 2004.
b. Judul buku Teori dan Apresiasi Puisi karangan Prof. Dr. Herman
J. Waluyo diterbitkan oleh penerbit Erlangga Jakarta pada tahun
1987
c.
Judul buku Pembinaan Kemampuan Menulis karangan Sabarti
Akhadiah dkk diterbitkan oleh penerbit erlangga Jakarta pada
tahun 1991.
d. Judul buku Puisi Lama karangan Sutan Takdir Alisjahbana
diterbitkan oleh penerbit Dian Rakyat Jakarta pada tahun 2004.